Blogger Widgets

Selasa, 31 Mei 2011

Bagaimana cara kita menyikapai pergaulan yg tidak sesuai norma yg berlaku



PENDAHULUAN
      Masa remaja bagi sebagian besar orang merupakan masa-masa transisi, dari anak-anak menjadi dewasa. Pada masa ini, seringkali remaja mengalami masa “pencarian identitas”. Berbagai usaha dilakukan oleh para remaja untuk menunjukkan eksistensi diri mereka. Mulai dari gaya berbusana, maupun mengikuti kontes ajang bakat. Pergaulan menjadi kunci sejauh mana mereka dapat menunjukkan eksistensi dirinya. Pergaulan yang bebas terkadang membuat para remaja tidak dapat mengontrol dirinya, sehingga mereka terjerumus terlalu jauh. Banyak contoh, misalnya : free sex, pemakaian narkoba, drag race, dan lain sebagainya.
ISI
      Sebab pergaulan bebas
Ada banyak hal yang menyebabkan para remaja ini terjerumus dalam pergaulan bebas, antara lain :
a. Kurangnya perhatian dari orang tua,
Perceraian atau ketidakharmonisan orang tua seringkali menjadi pemicu utama para remaja kemudian mencari pelarian atas permasalahannya, biasanya mereka mengkonsumsi narkoba maupun minuman keras, untuk melupakan sesaat permasalahan mereka.
b. Penerimaan dalam kelompok,
remaja biasanya memiliki  kelompok-kelompok sepermainan. Masing-masing kelompok memiliki ciri khas sendiri, . Untuk dapat diterima sebagai anggota kelompok, biasanya remaja yang termasuk dalam kelompok ini harus mengikuti aturan dalam kelompok. Misalnya, cara berbusana, maupun minuman-minuman keras.
c. Kurangnya aqidah,
Pemahaman remaja tentang aqidah (Islam), yaitu tentang perintah dan larangan Allah, saat ini terasa sangat minim. Hal ini disebabkan karena kurangnya pendidikan agama di rumah, bahkan di sekolah pun pelajaran agama hanya diberikan selama dua jam pelajaran dalam satu minggu
Cara mengatasi pergaulan bebas:
1.Keluarga sebagai wadah pertama
Untuk mengatasi persoalan-persoalan yang Dihadapi oleh para remaja ini diperlukan kerjasama orang tua, sekolah, dan masyarakat. Keluarga, dalam hal ini kita seharusnya remaja bersifat terbuka dan sering sharing tapi bukan berat semua permasalahan  dilibatkan dengan keluarga kita juga harus mandiri dan menyelesaikan maslah sendiri.
2.Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
Setelah anak memasuki usia 5 tahun, peran keluarga dan masyarakat (lingkungan) tidak lagi mencukupi kebutuhan pendidikan anak. Pada usia ini anak perlu mendapatkan proses yang terstruktur dalam suatu kurikulum. Satu-satunya lembaga yang mampu menyelenggarakan fungsi in adalah sekolah. Di sekolah kita mendapatkan beberapa pendidikan yg menunjang moral remaja seperti bk dan pelajaran lainnya

3.Diri sendiri:
Semua factor itu tidak berlaku jika tidak di dasarkan hati nurani karena allah juga pernah bersabda:takdir seseorang tak akan berubah jika seseorang itu yg merubahnya jadi kita sebagai remaja harus bisa mengendalikan emosi
KESIMPULAN
           Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Diharapkan kerjasama dari ketiganya akan mampu mengatasi bahaya pergaulan bebas di kalangan remaja. Keluarga bukan hanya tempat para remaja ini untuk menumpang hidup, makan dan tidur semata, melainkan di dalam keluarga para remaja akan memperoleh pendidikan informal sebagai bekal mereka hidup di luar lingkungan keluarganya. Jangan sampai keluarga hanya tahu mereka baik di dalam rumah, tetapi di luar rumah mereka lepas kendali. Jadi, harus ada komunikasi di antara kedua belah pihak. Sekolah juga bukan hanya tempat ia mencari ilmu, melainkan juga sebagai tempat ia untuk belajar mandiri dan bersosialisasi dengan masyarakat.dan diri sendiri lah yg penting dalam mencegah pergaulan bebas jadi kita harus mengendalikan emosi yg kita punya
SARAN-SARAN
1.      Bersifat terbuka pada keluarga
2.      Mendengarkan saat guru menerangkan terutama pendidikan moral
3.      Mengendalikan emosi
4.      Menambah pelajaran tambahan agama seperti mengaji
5.      Berani menolak ajakan buruk
6.      Tidak menganggap serius penilaian negative masyarakat
           



1 komentar: